Skala pengukuran dalam statistik sosial mengacu pada jenis atau tingkat pengukuran yang diterapkan pada variabel yang diamati. Skala pengukuran ini menentukan jenis operasi statistik yang dapat dilakukan pada variabel tersebut. Terdapat empat jenis skala pengukuran dalam statistik sosial, yaitu sebagai berikut:
Skala Nominal:
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling dasar di mana data dikategorikan ke dalam kategori-kategori yang saling eksklusif. Pada skala ini, data tidak memiliki urutan atau peringkat tertentu. Contoh variabel yang diukur dengan skala nominal adalah jenis kelamin (misalnya, pria dan wanita), status pernikahan (misalnya, lajang, menikah, cerai), atau warna mata (misalnya, biru, hijau, cokelat).
Skala Ordinal:
Skala ordinal memungkinkan data diurutkan atau diberikan peringkat, tetapi tidak memberikan informasi tentang jarak antara nilai-nilai. Pada skala ini, perbedaan antara dua nilai tidak diketahui secara pasti. Contoh variabel yang diukur dengan skala ordinal adalah tingkat pendidikan (misalnya, SD, SMP, SMA, Sarjana), tingkat kepuasan (misalnya, sangat puas, puas, tidak puas), atau tingkat kecemasan (misalnya, rendah, sedang, tinggi).
Skala Interval:
Skala interval memiliki karakteristik skala ordinal dan juga menunjukkan perbedaan yang sebanding antara nilai-nilai. Pada skala ini, nol tidak memiliki arti absolut dan dapat ditempatkan pada titik yang sesuai dalam skala. Contoh variabel yang diukur dengan skala interval adalah suhu dalam Celsius atau Fahrenheit. Perbedaan antara 20°C dan 30°C sama dengan perbedaan antara 30°C dan 40°C.
Skala Rasio:
Skala rasio memiliki karakteristik skala interval dan juga memiliki titik nol yang mutlak. Pada skala ini, nol memiliki arti absolut dan dapat digunakan untuk perhitungan matematis. Contoh variabel yang diukur dengan skala rasio adalah umur, tinggi badan, berat badan, atau pendapatan. Perbedaan antara 10 tahun dan 20 tahun sama dengan perbedaan antara 30 tahun dan 40 tahun, dan nol pada skala ini mengindikasikan ketiadaan umur.
Pemilihan skala pengukuran yang tepat sangat penting dalam analisis statistik, karena akan mempengaruhi jenis operasi statistik yang dapat dilakukan, seperti penggunaan ukuran pemusatan dan penyebaran data, perhitungan korelasi, atau analisis regresi.
Skala Nominal dan Skala Ordinal adalah dua jenis skala pengukuran dalam statistik sosial. Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai kedua skala tersebut:
Skala Nominal:
Skala nominal digunakan untuk mengkategorikan data ke dalam kategori-kategori yang saling eksklusif.
Data pada skala nominal tidak memiliki urutan atau peringkat tertentu.
Contoh variabel yang diukur dengan skala nominal adalah jenis kelamin (misalnya, pria dan wanita), status pernikahan (misalnya, lajang, menikah, cerai), atau agama (misalnya, Islam, Kristen, Hindu).
Skala Ordinal:
Skala ordinal memungkinkan data diurutkan atau diberikan peringkat.
Data pada skala ordinal memiliki urutan atau peringkat, tetapi tidak memberikan informasi tentang jarak antara nilai-nilai.
Perbedaan antara dua nilai pada skala ordinal tidak dapat diukur secara kuantitatif.
Contoh variabel yang diukur dengan skala ordinal adalah tingkat pendidikan (misalnya, SD, SMP, SMA, Sarjana), tingkat kepuasan (misalnya, sangat puas, puas, tidak puas), atau tingkat kecemasan (misalnya, rendah, sedang, tinggi).
Perbedaan utama antara skala nominal dan skala ordinal terletak pada tingkat informasi yang diberikan oleh kedua skala tersebut. Skala nominal hanya memberikan informasi tentang kategori atau kelompok yang berbeda, sedangkan skala ordinal memberikan informasi tentang urutan atau peringkat dari nilai-nilai tersebut. Skala ordinal juga memungkinkan untuk melakukan operasi perbandingan seperti "lebih besar dari" atau "lebih kecil dari" antara nilai-nilai.
Pemahaman mengenai skala pengukuran ini penting dalam analisis data statistik, karena akan mempengaruhi pemilihan teknik analisis yang tepat dan interpretasi hasil analisis tersebut.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan skala nominal dalam statistik sosial. Berikan contoh variabel yang diukur dengan skala nominal dan jelaskan mengapa variabel tersebut termasuk dalam skala nominal.
Gambarkan perbedaan antara skala nominal dan skala ordinal dalam statistik sosial. Berikan contoh variabel yang diukur dengan skala ordinal dan jelaskan mengapa variabel tersebut termasuk dalam skala ordinal.
Diskusikan keuntungan dan keterbatasan penggunaan skala nominal dalam penelitian sosial. Berikan contoh kasus di mana penggunaan skala nominal sangat relevan dalam mengumpulkan dan menganalisis data sosial.
Jelaskan konsep dasar dari skala ordinal dan berikan contoh variabel yang diukur dengan skala ordinal dalam konteks penelitian sosial. Diskusikan kegunaan skala ordinal dalam memberikan informasi tentang urutan atau peringkat dalam data sosial.
Berikan contoh situasi di mana variabel yang sebelumnya diukur dengan skala nominal dapat diubah menjadi skala ordinal. Jelaskan mengapa perubahan skala pengukuran tersebut dapat memberikan informasi yang lebih detail dan berguna dalam analisis data statistik.
Diskusikan perbedaan antara skala nominal dan skala ordinal dalam hal operasi perbandingan. Jelaskan mengapa operasi perbandingan seperti "lebih besar dari" atau "lebih kecil dari" hanya dapat diterapkan pada data yang diukur dengan skala ordinal.
Jelaskan bagaimana skala pengukuran dapat mempengaruhi pemilihan teknik analisis dalam statistik sosial. Diskusikan pengaruh skala nominal dan skala ordinal terhadap pemilihan uji statistik yang tepat dalam analisis data sosial.